Pak SBY juga Kaget

"Selama didalam pesawat menuju daerah Kepri,saya masih melihat ada daerah yang terkelupas, nanti saya ingin tanyakan masing-masing kepala daerah kenapa hal tersebut bisa terjadi. Kalau ingin membangun daerah perekonomian harus dilihat dulu dampak lingkungan yang terjadi agar anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan lingkungan", begitu kata SBYdalam pidatonya yang penulis kutip dari media massa Terkininews.com
Sambil membayangkan bahwa kepala daerah akan mendengarkan teguran halus sang Presiden RI, penulis berharap masalah ini akan segera dan benar-benar diusut tuntas, karena bukan main-main, yang menegur adalah seorang Presiden, bukan pengangguran jalanan.
Kegiatan pertambangan telah banyak melesakkan kerugian dan kerusakan, baik pada struktur dan keseimbangan alam, dalam kegiatan, kehidupan, kesehatan, serta perekonomian orang-orang kecil di sekitar pertambangan.
Pemerintah dan si biang tambang pasti telah menyadari akibat yang akan ditimbulkan dari kegiatan yang sangat menyebalkan ini, bahkan sebelum ide tentang kegiatan menyebalkan ini ditemukan
Lantas apa yang mendorong si biang tambang untuk tetap melangsungkan aksinya, dan apa yang menahan pemerintah untuk menghentikannya? Penulis pun bingung apa jawabannya. Namun Bila kondisi seperti ini tetap statis, alias tidak berubah, maka pertambangan akan terus terjadi, kerusakan bertambah kuat, kekeringan akibat lahan yang semakin tidak hijau tambah mengancam, populasi biota laut semakin menurun dan tangkapan nelayan akan terus berkurang, dan mungkin akan terjadi lebih banyak lagi hal yang mengerikan. Bahkan penulis pun telah banyak kehilangan tempat dan pemandangan yang indah akibat kegiatan pertambangan.
Betapa menyebalkannya.
Dan penulis yakin, warna "hijau" adalah warna yang tepat untuk daratan Kepri dibandingkan warna "merah-oranye" yang belakangan ini gencar diusahakan. Semoga kita punya keyakinan warna yang sama atas tanah Kepri tercinta.
Salam penasaran, apa yang akan terjadi setelah Bapak SBY menegur Kepri?
0 komentar:
Jazakallahu