Tinggalkan Yang Meragukan
Edisi Cabe Rawit Punya Karya (CRPK)
Si Cabe Rawit :
Mutiara Ramadhona.
Kelas VII SMPIT Al-Madinah.
Tanjungpinang Kepulauan Riau.
Di sekolah Lala akan diadakan lomba menulis. Lala ingin mengikuti lomba tersebut. Namun hati Lala masih bimbang. oleh karena itu Lala ingin menanyakan pendapatnya terhadap mamanya.
"Mama, Lala boleh minta pendapat tidak?" tukas Lala kepada mamanya.
"Lala mau minta pendapat Mama tentang apa sayang?" tanya mama Lala.
"Begini Ma, Lala diajak sama teman-teman untuk mengikuti lomba menulis," seru Lala.
"Wah, bagus itu. Lalu, Lala minta pendapat Mama untuk apa?" Mama kembali minta penjelasan dari Lala.
"Menurut Mama, kira-kira Lala ikut atau tidak?" tanya Lala.
Mama diam sesaat, dia mencoba memahami apa yang ada di dalam benak Lala.
"Mama menyerahkan sepenuhnya kepada Lala untuk memilih salah satunya. Kalau yakin, Lala boleh mengikutinya, tapi kalau ragu Lala tidak boleh ikut lomba," ucap Mama.
"Kok begitu Ma?" tanya Lala kurang mengerti maksud perkataan Mamanya.
"Iya, kata Rasulullah kita harus meninggalkan segala sesuatu yang meragukan kita," jelas mama.
Lala diam sesaat, kemudian ia memutuskan untuk benar-benar mengikuti lomba tersebut. Keesokan harinya Lala mendaftarkan diri ke ustadz Yusuf. Setelah perlombaannya selesai, dewan juri mengumumkan bahwa Lala adalah salah satu pemenangnya. alangkah senangnya hati Lala ketika menerima hadiah dari juri.
Ketika diminta memberikan sambutan, Lala berkata, "Piala ini Lala persembahkan untuk Mama yang telah memberikan semangat kepada Lala untuk mengikuti lomba ini."

Mutiara Ramadhona.
Kelas VII SMPIT Al-Madinah.
Tanjungpinang Kepulauan Riau.
Di sekolah Lala akan diadakan lomba menulis. Lala ingin mengikuti lomba tersebut. Namun hati Lala masih bimbang. oleh karena itu Lala ingin menanyakan pendapatnya terhadap mamanya.
"Mama, Lala boleh minta pendapat tidak?" tukas Lala kepada mamanya.
"Lala mau minta pendapat Mama tentang apa sayang?" tanya mama Lala.
"Begini Ma, Lala diajak sama teman-teman untuk mengikuti lomba menulis," seru Lala.
"Wah, bagus itu. Lalu, Lala minta pendapat Mama untuk apa?" Mama kembali minta penjelasan dari Lala.
"Menurut Mama, kira-kira Lala ikut atau tidak?" tanya Lala.
Mama diam sesaat, dia mencoba memahami apa yang ada di dalam benak Lala.
"Mama menyerahkan sepenuhnya kepada Lala untuk memilih salah satunya. Kalau yakin, Lala boleh mengikutinya, tapi kalau ragu Lala tidak boleh ikut lomba," ucap Mama.
"Kok begitu Ma?" tanya Lala kurang mengerti maksud perkataan Mamanya.
"Iya, kata Rasulullah kita harus meninggalkan segala sesuatu yang meragukan kita," jelas mama.
Lala diam sesaat, kemudian ia memutuskan untuk benar-benar mengikuti lomba tersebut. Keesokan harinya Lala mendaftarkan diri ke ustadz Yusuf. Setelah perlombaannya selesai, dewan juri mengumumkan bahwa Lala adalah salah satu pemenangnya. alangkah senangnya hati Lala ketika menerima hadiah dari juri.
Ketika diminta memberikan sambutan, Lala berkata, "Piala ini Lala persembahkan untuk Mama yang telah memberikan semangat kepada Lala untuk mengikuti lomba ini."
0 komentar:
Jazakallahu