Harus Mulai Belajar Memanah

Senin, Februari 02, 2015 Yusuf Basayev 0 Comments

Banyak yang berkomentar saat saya belajar atau latihan memanah. Begitu melihat saya tengah membidik saran dan akan melepaskan anak panah ke sasaran tembak, komentar-komentar dari orang yang melihat dan menonton itu datang.

"Wuii, Kak Yusuf manah, mau jadi Arjuna ya?".

"Ha ha ha, Manah, Arjuna, Arjuna!".

Tanpa disengaja hati saya menjadi sedikit panas. Bukan panas karena dikomentari dan disamakan dengan Arjuna yang aslinya adalah tokoh khayalan tersebut, tetapi karena yang berkomentar adalah adik-adik saya yang latar belakang agamanya itu islam, mereka muslim.

Kok hari ini yang mengolok-olok memanah itu adalah orang islam, kok bisa ya?. Bahkan disamakannya dengan tokoh khayalan, yang Arjuna itu. Bagaimana mereka lupa dengan tokoh-tokoh muslim yang hidup di zaman Rasulullah dan masa kejayaan islam terdahulu amat banyak diantara mereka yang jago memanah. Bahkan mungkin hampir mereka seluruhnya mahir memanah.

Nama yang paling terkenal adalah Sa'ad bin Abi Waqash, pemanah andalan Rasulullah Saw, Paman kebanggaan Beliau, sehingga Rasulullah Saw pernah mempertaruhkan nama kedua orang tuanya untuk satu tembakan decisive Sa'ad dalam sebuah peperangan yang pasti akan kena. Pasukan pemanah juga adalah pasukan yang sangat elit karena kemampuan mereka amat dihargai. Bahkan pada perang Uhud, pasukan yang menjadi kunci kemenangan atau kekalahan adalah pasukan pemanahnya, walaupun pasukan tersebut bersiaga di belakang barisan, di atas bukit Uhud.

Imam Ahmad meriwayatkan,

"Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata, “Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Ia menjawab, “Mau.” Uqbah berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda:

يُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ ثَلَاثَةَ نَفَرٍ الْجَنَّةَ صَاحِبَهُ الَّذِي يَحْتَسِبُ
فِي صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ وَالَّذِي يُجَهِّزُ بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَالَّذِي يَرْمِي بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالَ ارْمُوا وَارْكَبُوا
وَإِنْ تَرْمُوا خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.” Beliau bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.” (AHMAD – 16699)

Dan Imam  Muslim juga meriwayatkan :

Kelak negeri-negeri akan ditaklukkan untuk kalian, dan Allah mencukupkan itu semua atas kalian, maka janganlah salah seorang diantara kalian merasa malas untuk memainkan panahnya” (HR. Muslim 1918)

Kemudian Khalifah mulia Umar bin Khattab juga pernah berujar "Ajari anakmua tiga hal, berkuda, memanah, dan berenang".

Dan bila ditelusuri, akan masih banyak lagi hadits tentang utamanya berlatih memanah. Sehingga sudah saatnya kita ubah mindset kita tentang permainan mulia ini.

Di bawah ini adalah video seorang non muslim yang amat lihai memanah, sebagai bukti bahwa dia sangat menghargai olahraga ini. silahkan ditonton. :)




0 komentar:

Jazakallahu